APLIKASI GARASI OTOMATIS DENGAN SENSOR IR PROXIMITY
1. Tujuan
·
Memahami karakteristik
sensor proximity
· Membuat rangkaian aplikasi garasi otomatis dengan sensor IR Proximity
·
Menjalankan dan
menganalisa sensor proximity
2. Alat dan Bahan
·
Alat:
Spesifikasi :
-
Superior weather resistance
-
5mm Round Standard Directivity
-
UV Resistant Eproxy
-
Forward Current (IF): 30mA
-
Forward Voltage (VF): 1.8V to 2.4V
-
Reverse Voltage: 5V
-
Operating Temperature: -30℃ to +85℃
-
Storage Temperature: -40℃ to +100℃
-
Luminous Intensity: 20mcd
Konfigurasi Pin :
-
Pin 1 : Positive terminal of LED
-
Pin 2 : Negative terminal of LED
c. Ground
· Bahan:
a. Sensor proximity
b. Resistor
Spesifikasi :
o
Resistance (Ohms) : 220 V
o
Power (Watts) : 0,25 W, ¼ W
o
Tolerance : ± 5%
o
Packaging : Bulk
o
Composition : Carbon Film
o
Temperature Coefficient : 350ppm/°C
o
Lead Free Status : Lead Free
o
RoHS Status : RoHs Complient
c. Motor
d. Relay
e. Logicstate
3. Dasar Teori
a. a. Ground
Grounding adalah
Alat instalasi listrik yang berguna sebagai pencegah terjadinya kontak
antara makhluk hidup dengan tegangan listrik yang keluar dari rangkaian
akibat terjadi kegagalan isolasi. Grounding dalam rumah Anda terpasang dengan
dua macam, yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir.
Terdapat parameter yang menentukan kualitas dari grounding tersebut yaitu
nilai tahan pada satuan ohm atau disebut sebagai resistans.Jika nilai
groundingnya semakin kecil maka akan semakin bagus kualitas grounding
tersebut.Pada instalasi listrik rumahan tentu saja memiliki nilai tahan untuk
maksimal 5 Ohm. Sedangkan untuk instalasi petir makja hanya 2 Ohm saja.
b. b. Power
Sebagai
sumber tegangan
c. c. Sensor proximity
Proximity
ialah sensor jarak yang menggunakan sebuah sensor elektronik yang tentunya
sangat mampu mendeteksi sebuah objek yang berada di sekitarnya tanpa diperlukan
adanya sentuhan fisik.
Pada Sensor
Proximity biasa terdapat sepefisikasi sebagai berikut :
·
Jarak Sensing
·
Histerisis
·
Target sensing Standart
·
Catu daya ( Tegangan Operasi )
·
Frekuensi Respon
·
Connection
Cara Setting Sensor
Proximity
·
Jarak Sensing
Jarak sensing ini biasanya tertara pada spesifikasi semua sensor proximity yang
harus dipenuhi karna jika tidak dipenuni maka sensor tidak akan mensensing atau
mendeteksi jika ada barang yang lewat, jarak sensing biasanya antar 4 mm -
25 mm dimana satuan milimiter karna jaraknya dekat dan biasanya ini
digunakan untuk menghitung RPM motor,
jadi jarak yang harus disetting tidak boleh melebihi 4mm tapi tenang ada nilai
histerisisnya.
Dari gambar diatas maka
ditentukan rumus jika sobat punya proximity dengan jarak sensing 4 mm :
SN = 4 mm
SA = 4 x 70 %
= 4 x 0.7
= 2.8 mm
Jadi setting jaraknya
di 2.8mm agar ketika bendanya bisa bergerak antara 0 - 4 mm dimana
0 adalah nilai minimum dan 4 adalah nilai maximusnya.
·
Histerisis Sensor Proximity
Histerisis adalah
persentase jarak ( Plus dan Minus ) biasanya tertara Maksimum 10% dari
jarak sensing yang dimaksud adalah nilai bawah dan nilai atasnya dari jarak
sensingnya, jika sobat mempunyai sensor proximity dengan jarak sensingnya 4mm maka
Histerisisnya perhitunganya sebagai berikut :
Jarak Sensing = 4
mm
Histerisi = 10% x 4
= 0.1 x 4
= 0.4 mm
Dari nilai di atas ketemu dengan nilai 0.4 mm maka Histerisinya adalah
maksimum jarak sensingnya 4 + 0.2 = 4.2 mm dan minimumnya adalah 4 - 0.2 =
3.8 mm.
·
Target sensing standart
Target sensing standart adalah besar atau ukuran benda yang direkomendasikan
untuk tipe Sensor Proximity sensor tersebut biasanya tertara
12x12x1mm(iron) dengan hormat HxWxD bahan Iron jika tidak tau HxWxD maka
indonesianya Tinggi x Lebar x Tebal bahanya besi.
·
Catu Daya (Tegangan Operasi)
Catu Daya pada proximity sensor biasanya antara 12 - 24VDC dengan batasan range
(10 - 30VDC).
·
Frekuensi Respone Sensor Proximity
Frekuensi Respone
adalah nilai rata-rata. Target sensing standart digunakan dengan lebar yang
diset dua kali dari target sensing standart dan 1/2 kali dari jarak sensing.
·
Connection Sensor Proximity
Koneksi ini terdapat 2 wire atau 3 wire berikut penjelasanya dan
gambarnya:
Diatas terdapat 2
type dimana NPN atau PNP untuk Koneksi 3 Wire, Jika sobat
memilih NPN maka akan keluar output OV dan harus memilih perangkat yang bisa
membaca 0V dan sebaliknya jika PNP maka akan keluar 24V dan harus mencari
perangkat yang bisa membaca 24VDC.
Diatas koneksi 2 wire perbedaanya hanya diwiringnya yang untuk ini keluar 2 kabel dan untuk pembacaanya harus dilooping dahulu atau diputar dlu jadi jika sobat membacanya dengan pulse meter maka dari power 24VDC masuk ke Pulse meter keluar pulse meter > Proximity > Proximity > 0V.
d. d. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah komponen
elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan nilai Resistor atau Hambatan adalah
Ohm. Nilai Resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang warna
yang terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering disebut juga dengan
resistansi atau resistance.
Bentuk-Bentuk Komponen Resistor
Resistor itu sendiri terdiri dari 2 bentuk komponen,
yaitu Komponen Axial/Radial & Komponen Chip. Perbedaan dari
kedua bentuk komponen tersebut adalah :
1. Komponen
Axial/Radial adalah Suatu komponen pada nilai resistor terdapat sebuah kode
warna, sehingga kita bisa mengetahui nilainya dari sebuah warna yang ada pada
komponen tersebut.
2. Komponen Chip adalah Suatu komponen pada nilai resistor terdapat kode
tertentu, sehingga komponen tersebut lebih mudah untuk memhaminya.
Cara Berhitung Resistor Chip :
- Masukkan
Angka ke 1 langsung = 4
- Masukkan
Angka ke 2 langsung = 7
- Masukkan
Jumlah nol dariAngka ke 3 = 000 (3 nol) atau di kalikan dengan 10(3)
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :
Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :
1/Rtotal =
1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
e. e. Logicstate
Sebagai
pemberi kondisi,jika diberi logika1 maka sensor aktif sedangkan logika 0 sensor
tidak aktif.
f. f. Motor
merupakan piranti
elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. pada motor DC
terdapat 2 Input yang jika diberikan input yang berbeda maka motor akan
berputar CCW atau CW tergantung pada inputan yang dimasukan dan jika diberikan
dua input dengan nilai sama maka motor dc akan berhenti. maksud nilai disini
adalah HIGH atau LOW.
jadi :
HIGH HIGH = motor tidak berputar
HIGH LOW = motor berputar
LOW LOW = motor tidak berputar
LOW HIGH = motor berputar
g. g. Baterai
Berfungsi
menyediakan arus listrik dengan menyimpan energi potensi listrik dalam bentuk
sel elektrokimia (sel volta). Ketika kutub posittif dan negatif baterai di hubungkan, potensi listrik kedua
kutub akan menyebabkan arus listrik mengalir.
h. h. Voltage
Tegangan listrik yaitu
perbedaan potensial listrik antara 2 titik dalam rangkaian listrik dan
dinyatakan dalam satuan volt.
Besaran ini, mengukur
energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran
listrik dalam sebuah konduktor listrik.
Tergantung pada
perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik bisa kamu katakan
sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.
Secara definisi,
tegangan listrik menyebabkan objek bermuatan listrik negatif tertarik dari
tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi.
Jadi, menyebabkan arah
arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor mengalir dari tegangan
tinggi menuju tegangan rendah
Tegangan merupakan beda
potensial antara 2 titik, bisa didefinisikan sebagai jumlah kerja yang
diperlukan buat memindahkan arus dari titik satu ke titik lainnya.
Simbol Tegangan Listrik
DC dan Tegangan Listrik AC
Jadi, rumus tegangan
antara 2 titik yaitu:
Va – Vb = ∫E
. dI
Keterangan:
Va = Potensial di titik
a
Vb = Potensial di titik
b
E = Medan Listrik
I = Arus Listrik
Sedangkan, berdasarkan
penerapannya, beda potensial itu ada pada arus listik bolak – balik (AC) dan
arus listrik searah (DC).
Dibawah ini, ada rumus
arus searah:
V = √(P.R)
V = I . R
Keterangan:
V = Tegangan Listrik
P = Daya Listrik
R = Hambatan Listrik
I = Kuat Arus Listrik
Sedangkan, keterangan
pada arus bolak – balik adalah:
V = Tegangan Listrik
(Volt)
I = Kuat Arus Listrik
(Ampere)
P = Daya Listrik (Watt)
R = Hambatan Listrik
(Ohm)
Z = Impedansi
ф = Beda fase antara I
dan V
1. Rumus Tegangan
Listrik dengan Kuat Arus
Buat mencari rumus
tegangan listrik, kalo diketahui Kuat Arus Listrik dan Hambatan Listriknya,
yaitu:
V = I x R
Keterangan:
V = Tegangan Listrik
(Volt)
I = Kuat Arus Listrik
(Ampere)
R = Hambatan Listrik
(Ohm)
i. i. Relay
Relay adalah
komponen yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar dengan
menggunakan kendali listrik arus kecil.
j. j. Transistor NPN
Transistor NPN mengalirkan arus negatif dari emitor menuju ke
kolektor. Emitor berperan sebagai input dan kolektor berperan sebagai output
apabila transistor tersebut diberikan arus positif pada basisnya.
Transistor NPN menerima
tegangan positif pada pin collector. Hal ini sehingga
membuat arus mengalir dari collector ke emitor(Lc),
untuk hal ini harus ada arus basis yang cukup (Lb)untuk
meng “On”kan transistor.
Cara Kerja Transistor NPN:
Ketika
tegangan yang disuplai ke basis melebihi tegangan ambang sebesar 0,7V, yaitu
ketika Anda menaikkan arus yang ke basis transistor NPN, maka
transistor akan terus mengalirkan lebih banyak sampai arus mengalir
sepenuhnya dari kolektor ke emitor.
Dan ketika
Anda menurunkan arus yang ke basis transistor NPN, maka transistor akan
membuat arus yang melintasi dari collector ke emitor semakin sedikit,
sampai tegangan yang disuplai ke basis berada di bawah ambang batas tegangan
0,7V, di mana pada titik dimana transistor sudah tidak lagi membuka lintas kolektor
ke emitor dan transistor di “off”kan.
k. k. LED
LED dapat kita definisikan sebagai suatu komponen
elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan dapat memancarkan cahaya
apabila arus listrik melewatinya. Led (Ligth-Emitting Diode)
memiliki fungsi utama dalam dunia elektronika sebagai indikator atau
sinyal indikator/lampu indikator.
Rumus Cara Menghitung Resistor Untuk LED
Pada rangkaian diatas kita menggunakan sebuah sumber tegangan DC
(Battery) untuk menyalakan LED. Sebagai pembatas arus dipasag sebuah resistor R1
secara seri terharap LED. Besarnya nilai resistor dapat dihitung menggunakan
rumus dasar hukum Ohm, dimana besarnya nilai resistor sama dengan tegangan
dibagi arus. Karena resistor dipasang seri terharap LED maka besarnya tegangan
pada resistor sama dengan tegangan battery dikurangi tegangan forward LED.
Berikut ini rumus cara menghitung resistor untuk LED :
Misalnya kita menggunakan sebuah LED dengan batas arus maksimal
sebesar 20mA dengan tegangan supply sebesar 5V dan tegangan maju sebesar 2V,
maka nilai resistor yang kita pasang adalah sebesar 5V dikurangi 2V lalu dibagi
dengan 20mA. Hasilnya sebesar 150 Ohm.
4. Percobaan
a. Prosedur
Percobaan
Langkah-langkah:
·
Siapkan alat dan bahan
(komponen - komponen yang akan dirangkai)
·
Tempatkan alat dan bahan
pada posisi yang diinginkan
·
Hubungkan setiap
komponen yang sudah ditempatkan tadi
·
Setelah itu, coba run
rangkaian tersebut
·
Apabila motor berputar maka rangkaian sudah benar
b. Rangkaian Simulasi
·
Gambar rangkaian
·
Prinsip kerja:
Jika ada benda di dekat test pin maka sensor IR Proximity akan mengirimkan output listrik ke rangkain yang akan dihubungkan dengan pintu garasi (diwakilkan oleh motor). jika testpin tidak memliki tegangan (0 v) maka tidak ada output yang dikirmkan sensor, jika testpin memiliki tegangan maka sensor akan mengirimkan output, semakin dekat benda dengan sensor, semakin besar pula tegangan pada testpin yang menyebakan sensor mengirimkan output yang besar sehingga pintu garasi terbuka dengan cepat (diwakilkan oleh motor).
c. Video
d. Download
file
Download Rangkaian Simulasi Klik Disini Download Gambar Rangkaian Klik Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar