- Untuk menyelesaikan tugas sistem digital yang diberikan oleh Bapak Dr. Darwison, M.T.
- Mengetahui komponen yang digunakan dalam membuat rangkaian tugas besar yaitu kamar mandi otomatis.
- Mengetahui bentuk rangkaian dan mensimulasikan pengaplikasian rangkaian kamar mandi otomatis pada software proteus.
- Alat
- Bahan
Model | ET-305 | ET-308 | ET-110 | |||
gambar | ||||||
Jenis | Head Sensor, tipe Terlindung | |||||
Bentuk | Silindris | Berulir | ||||
Jarak deteksi | 0 hingga 1,0 mm | 0 hingga 2,0 mm | ||||
Benda yang bisa dideteksi | Logam non besi | |||||
Target standar (aluminium, t=1 mm) | 5×5 mm | 10×10 mm | ||||
Penyesuaian kepekaan | Trimmer 15-putaran | |||||
Frekuensi tanggap | 1kHz | 400Hz | 300Hz | |||
Penyesuaian histeresis | Trimmer 1-putaran (240°), sekitar 2 hingga 10% dari jarak deteksi (variabel) | |||||
Mode operasi | N.O./N.C. (dapat dipilih dengan sakelar) | |||||
Karakteristik suhu | Maks. +25 hingga -15% dari jarak deteksi pada 23°C, | |||||
Output | Output kontrol | Maks. 100 mA (maks. 40 V), Voltase residu: maks. 1 V | ||||
Jaringan perlindungan | Polaritas terbalik, peredam lonjakan | |||||
Rating | Voltase daya | 12 hingga 24 VDC, ripple (P-P) 10 % atau kurang | ||||
Konsumsi arus | 45 mA atau kurang | |||||
Resistansi lingkungan | Peringkat enclosure | IP67 | ||||
Suhu sekitar | 0 hingga +50 °C | |||||
Kelembapan sekitar | 35 hingga 85 % RH (Tanpa kondensasi) | |||||
Resistansi getaran | 10 hingga 55 Hz, Amplitudo ganda 1,5 mm, 2 jam pada masing-masing arah X, Y, dan Z | |||||
Aksesori | ― | Sekrup : 2 | ||||
Bobot | Sekitar 50 g (termasuk kabel 3-m) | Sekitar 52 g (termasuk kabel 3-m) | Sekitar 58 g (termasuk kabel 3-m) |
Spesifikasi
(Jenis standar poliester yang didukung)
Rentang suhu
-300C hingga + 800C
Panjang alat ukur
8 mm
Lebar alat ukur
2 mm
Faktor pengukur
2.1
Panjang alas (tipe tunggal)
13,0 mm
Lebar alas (tipe tunggal)
4,0 mm
Diameter dasar (mawar)
21,0 mm
Spesifikasi
(Miniatur jenis yang didukung poliimida)
Kisaran suhu
-30 ° C hingga + 180 ° C
Panjang pengukur
2mm_______
5mm
Lebar pengukur
1,6 mm_____ 1,8 mm
Faktor pengukur
2.0
_________ 2.1
Panjang dasar (tipe tunggal)
6,0 mm_____ 9,0 mm
Lebar alas (tipe tunggal)
2,5 mm_____ 3,5 mm
Diameter dasar (mawar)
7,5 x 7,5 mm _12 x 12 mm
Sensor Sound
Features
- Carbon Film Resistor
- 4-band Resistor
- Resistor value varies based on selected parameter
- Power rating varies based on selected parameter
Feature | Input 1A Input 2A output A Input lB Input 2B output B . . B I u I vc~ Input ID Input 2D output . |
- DIN VDE 0295, IEC 60228, BS 6360
- DIN EN 50290‐2‐22, DIN VDE 0207‐363‐4‐1
- IEC 60227‐5, EN 50525‐2‐51, VDE 0281‐13
- DIN VDE 0482‐332‐1‐2, DIN EN 60332‐1‐2, IEC 60332‐1‐2
- RoHS, REACH & CE Directives
- Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
- Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
- Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
- Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
- Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
- Karakteristik tidak berubah dengan suhu
Buzzer Features and Specifications
- Rated Voltage: 6V DC
- Operating Voltage: 4-8V DC
- Rated current: <30mA
- Sound Type: Continuous Beep
- Resonant Frequency: ~2300 Hz
- Small and neat sealed package
- Breadboard and Perf board friendly
- Pin 7 adalah suplai negatif
- Pin 14 adalah suplai positif
- Pin 1 & 2, 5 & 6, 8 & 9, 12 & 13 adalah input gerbang
- Pin 3, 4, 10, 11 adalah keluaran gerbang
- Jarak Sensing
- Histerisis
- Target sensing Standart
- Catu daya ( Tegangan Operasi )
- Frekuensi Respon
- Connection
Cara Setting Sensor Proximity
Jarak Sensing
Jarak sensing ini biasanya tertara pada spesifikasi semua sensor proximity yang harus dipenuhi karna jika tidak dipenuni maka sensor tidak akan mensensing atau mendeteksi jika ada barang yang lewat, jarak sensing biasanya antar 4 mm - 25 mm dimana satuan milimiter karna jaraknya dekat dan biasanya ini digunakan untuk menghitung RPM motor, jadi jarak yang harus disetting tidak boleh melebihi 4mm tapi tenang ada nilai histerisisnya.SN = 4 mmSA = 4 x 70 %= 4 x 0.7= 2.8 mm
Histerisis Sensor Proximity
Histerisis adalah persentase jarak ( Plus dan Minus ) biasanya tertara Maksimum 10% dari jarak sensing yang dimaksud adalah nilai bawah dan nilai atasnya dari jarak sensingnya, jika sobat mempunyai sensor proximity dengan jarak sensingnya 4mm maka Histerisisnya perhitunganya sebagai berikut :Jarak Sensing = 4 mm
Histerisi = 10% x 4
= 0.1 x 4
= 0.4 mm
Dari nilai di atas ketemu dengan nilai 0.4 mm maka Histerisinya adalah maksimum jarak sensingnya 4
Target sensing standart
Target sensing standart adalah besar atau ukuran benda yang direkomendasikan untuk tipe Sensor Proximity sensor tersebut biasanya tertara 12x12x1mm(iron) dengan hormat HxWxD bahan Iron jika tidak tau HxWxD maka indonesianya Tinggi x Lebar x Tebal bahanya besi.Catu Daya (Tegangan Operasi)
Catu Daya pada proximity sensor biasanya antara 12 - 24VDC dengan batasan range (10 - 30VDC).Frekuensi Respone Sensor Proximity
Frekuensi Respone adalah nilai rata-rata. Target sensing standart digunakan dengan lebar yang diset dua kali dari target sensing standart dan 1/2 kali dari jarak sensing.Jika sepesifikasi proximity sensor adalah 400hz maka setara dengan 400 pulse/dtk. Contoh, ada mesin yang mempunyai 4000 rpm dan memakai sensor proximity dengan menggunakan 1 cam apakah mampu sensor proximity tersebut untuk membaca 4000 rpm?
Jawaban: Rpm : 4000 rpm dijadikan ke detik 4000/60 = 66.66 pulse/detik x 1 cam = 66.66 pulse/detik jadi untuk proximity dengan maksimum 400 pulse/dtk maka untuk membaca 66.66 pulse/detik maka sangat mampu sekali, beda lagi jika cam yang dipakai lebih banyak maka 66.66 pulse/detik x cam ( Berapa banyak cam yang dipakai )
Connection Sensor Proximity
Koneksi ini terdapat 2 wire atau 3 wire berikut penjelasanya dan gambarnya:
A. Spesifikasi
·
It operates at 4.5V to
5.5 DC voltage.
·
It delivers output
current from low 70µA to high 8mA
·
It operates at the
temperature from -55℃ to 70℃
·
Logic Case packaging
type: DIP
·
Mounting Type: Through
Hole
B. Konfigurasi Pin
You can see there is a total of 16 pins.
·
Pin No. 1 - 4 (input)
·
Pin No. 2 - 5 (input)
·
Pin No. 3 - 6 (input)
·
Pin No. 4 - 7 (input)
·
Pin No. 5 - 8 (input)
·
Pin No. 6 - C (output)
·
Pin No. 7 - B (output)
·
Pin No. 8 - Ground (GND)
·
Pin No. 9 - A (output)
·
Pin No. 10 - 9 (input)
·
Pin No. 11 - 1 (input)
·
Pin No. 12 - 2 (input)
·
Pin No. 13 - 3 (input)
·
Pin No. 14 - D (output)
·
Pin No. 15 - Not
Connected (NC)
·
Pin No. 16 - Vcc or
positive power supply
1. Battery
1. Batang karbon (C) sebagai anode (kutub positif baterai).
2. Seng (Zn) sebagai katode (kutub negatif baterai)
3. Amonium dioksida (NH4CI) sebagai larutan elektrolit (penghantar)
Terdapat dua jenis baterai yaitu :
Sensor Magnet (Reed Switch)
Pengertian Sensor Magnet
Sensor magnet adalah sensor yang mudah terpengaruh dan peka terhadap medan magnet kemudian memberikan perubahan kondisi output. Prinsip kerja Sensor magnet yaitu akan aktif ketika konduktor mempengaruhi medan magnet, sehingga magnet tersebut tertolak atau tertarik sesuai dengan pengaruh konduktor yang diberikan. Disebut juga Relai Buluh adalah Alat yang akan terpengaruh Medan Magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran, seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet disekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap maupun uap.
Cara Kerja Magnet
Sensor ini akan bekerja ketika jenis konduktor berada/mempengaruhi keberadaan medan magnet sehingga magent dapat tertarik atau tertolak sesuai pengaruh yang diberikan.
. Dalam pintu garasi otomatis ini mempunyai keamanan dimana hanya kendaraan tertentu saja yang dapat membuka pintu garasi. Dimana kendaraan itu milik dari tuan rumah yang telah terpasang magnet pada bagian bawah mobilnya.
Load Cell adalah alat electromekanik yang biasa
disebut Transducer, yaitu gaya yang bekerja berdasarkan prinsip deformasi
sebuah material akibat adanya tegangan mekanis yang bekerja, kemudian merubah
gaya mekanik menjadi sinyal listrik.
Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang Sinusioda suara menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating Sinusioda Electric Current). Sensor suara berkerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran tadi naik & turun. Oleh karena kumparan tersebut sebenarnya adalah ibarat sebuah pisau berlubang-lubang, maka pada saat ia bergerak naik-turun, ia juga telah membuat gelombng magnet yang mengalir melewatinya terpotong-potong. Kecepatan gerak kumparan menentukan kuat-lemahnya gelombang listrik yang dihasilkannya.
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm:
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.
7. Transistor NPN
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
8. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
- Electromagnet (Coil)
- Armature
- Switch Contact Point (Saklar)
- Spring
Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay :
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay dapat digolongkan menjadi :
- Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4 Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5 Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
- Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6 Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
- Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.
Kata buzzer sebetulnya berasal dari Bahasa Inggris, artinya bel, lonceng, atau alarm. Sedangkan pengertian buzzer secara harfiah adalah alat yang digunakan untuk atau dimanfaatkan untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pengumuman. Jadi pada bagian ini buzzer digunakan sebagai output yaitu sebagai penanda atau sebagai bel peringatan.
10. Logic state
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level. Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :
- HIGH (tinggi) dan LOW (rendah)
- TRUE (benar) dan FALSE (salah)
- ON (Hidup) dan OFF (Mati)
- 1 dan 0
7 jenis gerbang logika :
- Gerbang AND : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 1.
- Gerbang OR : Apabila semua / salah satu input merupakan bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan menjadi 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang NOT : Fungsi Gerbang NOT adalah sebagai Inverter (pembalik). Nilai output akan berlawanan dengan inputnya.
- Gerbang NAND : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 0, maka outputnya akan berlogika 1. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 1, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang NOR : Apabila semua / salah satu input bilangan biner (berlogika) 1, maka outputnya akan berlogika 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner (berlogika) 0, maka output akan berlogika 1.
- Gerbang XOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 1. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 0.
- Gerbang XNOR : Apabila input berbeda (contoh : input A=1, input B=0) maka output akan berlogika 0. Sedangakan jika input adalah sama, maka output akan berlogika 1.
15. Gerbang logika AND ( IC 4081 )
Gambar : Macam - macam gerbang logika dan tabel kebenarannya |
Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk menampilkan angka atau bilangan decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan angka-angka desimal serta beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau tidaknya LED penyususnan dalam seven segment.
Supaya memudahkan penggunaannnya biasanya memakai sebuah sebuah seven segment driver yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan. Bentuk tampilan modern disusun sebagai metode 7 bagian atau dot matriks. Jenis tersebut sama dengan namanya, menggunakan sistem tujuh batang led yang dilapis membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf yang dilihatkan dalam gambar itu ditetapkan untuk menandai bagian-bagian tersebut.
Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 bagian, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder tersebut terbentuk dari pintu-pintu akal yang masukannya berbetuk digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7 segmen.
Tabel Pengaktifan Seven Segment |
IC BCD 74247 merupakan IC yang bertujuan mengubah data BCD (Binary Coded Decimal) menjadi suatu data keluaran untuk seven segment. IC 74247 yang bekerja pada tegangan 5V ini khusus untuk menyalakan seven segment dengan konfigurasi common anode. Sedangkan untuk menyalakan tampilan seven segment yang bekerja pada konfigurasi common cathode menggunakan IC BCD 7448. IC ini sangat membantu untuk meringkas masukan seven segmen dengan jumlah 7 pin, sedangkan jika menggunakan BCD cukup dengan 4 bit masukan. IC BCD bisa juga disebut dengan driver seven segment. Berikut konfigurasi Pin IC 74247.
Konfigurasi Pin Decoder:
- Pin Input IC BCD, memiliki fungsi sebagai masukan IC BCD yang terdiri dari 4 Pin, nama pin masukan BCD dilangkan dengan huruf kapital yaitu A, B, C dan D. Pin input berkeja dengan logika High=1.
- Pin Ouput IC BCD, memiliki fungsi untuk mengaktifkan seven segmen sesuai data yang diolah dari pin input. Pin output berjumlah 7 pin yang namanya dilambangkan dengan aljabar huruf kecil yaitu, b, c, d, e, f dan g. Pin Output bekerja dengan logika low=0. Karena itulah IC 7447 digunakan untuk seven segment common anode.
- Pin LT (Lamp Test) memiliki fungsi untuk mengaktifkan semua output menjadi aktif low, sehingga semua led pada seven segmen menyala dan menampilkan angka 8. Pin LT akan aktif jika diberi logika low. Pin ini juga digunakan untuk mengetes kondisi LED pada seven segment.
- Pin RBI (Ripple Blanking Input) memiliki fungsi untuk menahan data input (disable input), pin RBI akan aktif jika diberi logika low. Sehingga seluruh pin output akan berlogika High, dan seven segment tidak aktif.
- Pin RBO (Ripple blanking Output) memiliki fungsi untuk menahan data output (disable output), pin RBO ini akan aktif jika diberikan logika Low. Sehingga seluruh pin output akan berlogika High, dan seven segment tidak aktif.
Konfigurasi PIN 74LS139 |
Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Logika X-OR |
Tabel 1.3 Tabel Kebenaran Logika NOT |
1. Prosedur Percobaan
- Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan di library proteus
- Susunlah alat dan bahan tersebut seperti gambar di bawah ini
- jalankan rangkaian tersebut
2. Rangkaian Percobaan
5. Rangkaian Simulasi [Kembali]Untuk membuka garasi dengan cara mengeluarkan klakson agar sensor SOUND mendeteksi adanya suara klakson atau berlogika 1. Logika 1 yang dikeluarkan sensor SOUND terhubung ke kaki input B IC 4556 dan menghasilkan output pada Q3 aktif atau berlogika 0 lalu terhubung ke kaki inputan 1234 ic 74147. Pada Q0 terhubung ke kaki input 4, Q1 ke kaki input 1, Q2 ke kaki input 2, dan Q3 ke kaki input Hasil output yang dikeluarkan yaitu 1011. Hasil outputnya yaitu 1100 dimana pada Q1 berlogika 0 terhubung ke gerbang NOT lalu logikanya dibalikkan menjadi logika 1 dan terhubung ke R12 10k ohm menghasilkan tegangan sebesar 0,86 Volt yang terhubung ke transistor NPN. Transistor pun aktif, maka power supply +6V mengalirkan arus ke relay yang membuat plat besi berpindah lalu ke kaki collector lalu ke emitter dan ke ground. Karena plat besi berpindah, baterai mengalirkan arus ke motor yang membuat pintu garasi terbuka. Untuk menutup pintu garasi dengan cara menghidupkan bunyi klakson sekali lagi agar motor bergerak.
|
Pada magnetic reed switch, sensor akan mendeteksi adanya paksaan membuka pintu garasi sehingga berlogika 0 dan pada sensor sound juga berlogika 0. Saat sensor magnetic mendeteksi adanya paksaan atau berlogika 0 lalu menuju ke kaki demux pin A lalu ke kaki input encoder pin 1-4. Mengeluarkan output pada Q0 dan Q1 berlogika 1 lalu ke gerbang logika AND dimana prinsip dari gerbang AND jika kedua input berlogika 1 maka akan menghasilkan logika 1.Output Logika 1 ini diumpankan ke R11 sebesar 10k ohm sehingga tegangan sebesar 0,76Volt lalu menuju ke basis transistor membuat transistor aktif. Power supply menuju ke relay membuat plat besi berpindah ke kiri lalu menuju ke collector transistor lalu ke emitter lalu ke ground.
|
Sebelum memasuki pintu garasi, bisa terlihat di atas pintu garasi angka yg keluar dari 7 segment fungsinya untuk melihat ada berapa mobil yang terparkir di garasi. Jika angka 2 berarti tersedia 2 parkiran, angka 1 berarti ada 1 mobil yang terparkir dan ada 1 lagi slot mobil yang bisa terparkir dan angka 0 berarti parkiran sudah penuh.
|
Setelah mobil masuk ke dalam garasi, load cell menerima adanya berat dan akan hidup beratnya >81. Load Cell 1 mengeluarkan tegangan sebesar 8,04 mV lalu menuju ke op amp non inverting. Pada OP AMP Inverting tegangan sebesar 9,09 mV. Hasil dari OP AMP tersebut ialah 10 V
vo = vnon inverting - vinverting × AOL = (8,04 mV - 9,09 mV) x 100 = 10 V.
Kemudian hasil output tersebut diumpankan ke R2 sebesar 10k sehingga tegangan sebesar 0.82 V menuju kaki base transistor dan mengaktifkan transistor. Collector mendapatkan tegangan dari DC Generator sebesar 6V menuju ke relay lalu ke transistor dan ke emitter lalu ke ground. Relay pun aktif mengakibatkan besi berpindah membuat baterai mengalirkan arus ke motor yang membuat LED hidup. Relay yang telah berpindah ini mengalirkan baterai lalu menuju ke gerbang logika AND U4 dan gerbang logika NOR U12.
|
Sebelum mobil terparkir sepenuhnya, belakang mobil hampir mendekati tembok yang sudah diletakkan sensor Proximity 1 atau sensor jarak yang mendeteksi jarak makin dekat adanya belakang mobil. Sensor akan mendeteksi jarak terdekat sejauh atau dibaca potensiometer sebesar 31%-0%. Output sensor menuju inductor lalu terhubung ke kapasitor dan ke R14 sebesar 10k dan tegangan yang terdeteksi sebesar 0,76 V menuju ke transistor yang membuat transistor aktif. Power supply mengalirkan arus ke relay yg membuat plat besi berpindah lalu ke kaki collector dan ke ground. Baterai mengalirkan arus ke R8 dan LED yang membuat LED hidup atau menandakan mobil terdeteksi hampir mendekati tembok. Pada hasil output dari inductor dihubungkan ke kaki AND U4
|
Pada gerbang logika AND U4 mendapatkan inputan berlogika 1-1, maka hasilnya 1 karena prinsipnya ika semua atau salah satu inputnya merupakan bilangan biner 0, maka outputnya akan menjadi 0. Sedangkan jika semua input adalah bilangan biner 1, maka outputnya akan menjadi 1. Hasil Gerbang AND U4 ialah logika 1 dihubungkan ke salah satu kaki inputan gerbang logika XOR U11.
|
Salah satu kaki inputan XOR berlogika 0 didapat dari loadcell 2 yang tidak aktif. Prinsip kerja dari gerbang logika ini yaitu Jika input berbeda (misalkan: input A=1, input B=0) maka output yang dihasilkan adalah bilangan biner 1. Sedangkan jika input adalah sama maka akan menghasilkan output dengan bilangan biner 0.
Karena inputan gerbang XOR U11 berlogika 1-0, maka hasil outputnya berlogika 1. Logika 1 tersebut dihubungkan ke DECODER 4511 pada inputan A dan outputnya terhubung ke 7-segment katoda dan menampilkan angka 1.
|
Loadcell 2 memiliki prinsip kerja pada loadcell 1 tapi Relay yang telah berpindah mengalirkan baterai lalu menuju ke gerbang logika AND U8 dan gerbang logika XOR U11.
|
Sebelum mobil terparkir sepenuhnya, belakang mobil hampir mendekati tembok yang sudah diletakkan sensor Proximity 2 atau sensor jarak yang mendeteksi jarak makin dekat adanya belakang mobil. Prinsip kerja nya sama seperti sensor proximity 2. Output dari sensor proximity 2 terhubung ke gerbang logika AND U8. |
Gerbang NOR ini adalah gabungan dari gerbang OR dan gerbang NOT. Sehingga output yang dihasilkan dari gerbang NOR ini adalah kebalikan dari gerbang OR. Gerbang OR ini akan menghasilkan output 1 jika semua atau salah satu input merupakan bilangan biner 1. Sedangkan output akan menghasilkan 0 jika semua inputnya adalah bilangan biner 0. |
- Download HMTL klik disini
- Download Simulasi Rangkaian klik disini
- Download Gambar Rangkaian klik disini
- Download Library Sensor magnetklik disini
- Download Library Sensor loadcellklik disini
- Download Datasheet Sensor Proximity klik disini
- Download Datasheet Sensor Touch klik disini
- Download Datasheet Resistor klik disini
- Download Datasheet Transistor NPN klik disini
- Download Datasheet OPAMP klik disini
- Download Datasheet LED klik disini
- Download Datasheet Motor DC klik disini
- Download Datasheet Buzzer klik disini
- Download Datasheet 7 Segment klik disini
- Download Datasheet IC Decoder 74247 klik disini
- Download Datasheet Relay klik disini
- Download Datasheet Baterai klik disini
- Download Datasheet Gerbang AND klik disini
- Download Datasheet Switch klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar